Sekilas Orange's Blog :

Jumat, 16 Desember 2011

Los Elos, Si panjang yang guring


Mungkin nama kuliner ini masih sangat asing di telinga anda, kuliner ini adalah kuliner khas desa tempat tinggal saya yaitu Desa Nambakor yang terletak di Kecamatan Saronngi Kabupaten Sumenep,
Nama Los-Elos ini pun konon dinamakan Los-Elos karena sebelum kita makan pasti Elos-elos atau Esot-gusot (red. Dalam Bahasa Indonesia artinya Diusap-usap) mungkin karena bentuknya yang agak panjang dan halus permukaannya,
Los-Elos ini terbuat dari ketan, dengan cara dimasukkan ketan kedalam daun pisang yang dibentuk silinder-silinder dengan ukuran kira-kira sampai 15 cm dan ditusuk dengan lidi di  setiap ujungnya supaya ketan tadi tidak tumpah waktu dimasak,
Los-Elos inipun dimasak hanya pada waktu tertentu seperti acara hajatan, pernikahan, lamaran dan Hari Raya Islam, jika dalam waktu hari raya Los-Elos inipun menjadi makanan primadona karena setiap berkunjung silaturahmi ke rumah tetangga-tetangga pasti yang dihidangkan si panjang gurih ini, kalau tidak menikmati Los Elos ini kayaknya Hari Raya tidak terasa pas deh..
Los Elos tidak diperjual belikan dipasaran walau di pasar tradisionalpun tidak ada yang menjual kuliner ini, cukup unik ya..
Kayaknya kalau cuma membaca kurang afdol rasanya kalau belum langsung mencicipi si panjang gurih ini..





  

Dalam Rangka HUT ke-2 Nak-Kanak Blogger Madura Plat-M

Sabtu, 03 Desember 2011

Teknologi dan Budaya

Banyak yang bilang Teknologi merupakan suatu penghancur kebudayaan, banyak beranggapan karena teknologi budaya luar banyak masuk ke dalam budaya negeri kita seperti budaya barat yang masuk ke budaya kita,
Semua asumsi itu salah karena dengan teknologi kita bisa memajukan budaya kita yaitu dengan berbagai cara misalnya mempromosikan budaya kita lewat internet, media cetak dsb.
Teknologi dapat menyumbangkan perannya dalam mengembangkan budaya yaitu dengan perkembangan teknologi kita bisa lebih gampang dalam berkomunikasi dan mengenalkan budaya lewat media berteknologi tinggi seperti internet dsb.
Banyak pemerintah melakukan beribu cara mulai dari pemerintah pusat sampai daerah dalam mengenalkan budaya-budaya, misalnya dalam program Wonderful Indonesia dsb yang diselenggarakan oleh Menbudpar,
Kita bisa mengenalkan kebudayaan, kuliner dsb melalui internet jadi mulai sekarang ayo kita kenalkan budaya-budaya negeri kita keseluruh dunia agar tidak ada lagi kasus-kasus pengklaiman budaya oleh negara-negara tetangga,



Sakera merupakan ikon Madura, anda pasti bertanya mengapa dan kenapa ?


Sakera adalah seorang tokoh pejuang yang lahir di kelurahan Raci Kota Bangil, Pasuruan, Jatim, Indonesia. Ia berjuang melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-19. Sakera sadalah seorang jagoan daerah yang melawan penjajah Belanda di perkebunan tebu Kancil Mas Bangil. Legenda jagoan berdarah Bangil ini sangat populer di Jawa Timur utamanya di Pasuruan dan Madura.

Sakera bernama asli Sadiman yang bekerja sebagai mandor di perkebunan tebu milik pabrik gula kancil Mas Bangil. Ia dikenal sebagai seorang mandor yang baik hati dan sangat memperhatikan kesejahteraan para pekerja hingga dijuluki Pak Sakera. Suatu saat setelah musim giling selesai, pabrik gula tersebut membutuhkan banyak lahan baru untuk menanam tebu. Karena kepentingan itu orang Belanda pimpinan ambisius perusahaan ini ingin membeli lahan perkebunan yang seluas-luas dengan harga semurah-murahnya.dengan cara yang licik orang belanda itu menyuruh carik Rembang untuk bisa menyediakan lahan baru bagi perusahaan dalam jangka waktu singkat dan murah, dan dengan iming-iming harta dan kekayaan hingga carik Rembang bersedia memenuhi keinginan tersebut.

Hal tersebut membuat Pak Sakera marah terhadap carik Rembang dan Pemerintahan Hindia  Belanda semua usaha Belanda digagalkan membuat Pemerintah Hindia Belanda geram terhadap Pak Sakera, berbagai cara dilakukan oleh Belanda untuk membunuh Pak Sakera tetapi gagal karena saking licin dan gesitnya Pak Sakera ini,
Pak sakera mempunyai perawakan tubuh tinggi, berkumis agak tebal dan selalu memakai baju khas Madura yang bernama Pesa’an,

Beliau gigih dalam menentang Belanda dengan berbekal sebuah Sadek (red. Clurit) beliau melawan bangsa Belanda demi mempertahankan Pulau Madura,
Dalam sejarah perlawanan bangsa penjajah di Indonesia mungkin tidak terlalu terkenal tetapi di Madura beliau sangat terkenal sebagai Pahlawan dan Pahlawan Madura lainnya yaitu Pangeran Trunojoyo yang tak kalah gigihnya dalam melawan pasukan Belanda dengan senjata tombaknya yang terkenal dengan tombaknya yang bernama Nanggala dan Alogara yang merupakan pemberian pamannya Kyai Poleng sebuah patih yang sakti mandraguna yang berasal dari Tanah Jawa, sampai saat ini nama pangeran Trunojoyo dikenang dengan diberikan nama kepada Universitas Negeri pertama di Madura yaitu Universitas Trunojoyo Madura yang terletak di Kota Bangkalan dan  diabadikan juga dalam sebuah Bandar Udara Trunojoyo yang terletak di Kota Sumenep.


Jumat, 02 Desember 2011

Madura menjadi Nama Mobil Lamborghini

Mahasiswa asal Universitas Munich fakultas Applied Sciences, Slavche Tanevsky, menampilkan desain mobil Lamborgini dengan nama Lamborghini Madura.

Ia mengaku mobil ini diambil dari nama pulau karena pulau Madura yang terkenal dengan karapan sapinya. Desain mobil ini merupakan proyek kolaborasi antara desainer Lamborghini dan Audi yang diberi nama Raw Materials Project.

"Madura adalah proposal untuk mobil hybrid pertama Lamborghini yang dijadwalkan akan dirilis 2016. Mobil yang nantinya akan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan ini juga harus terlihat menarik dan tentu saja memiliki performa yang terbaik," ujar Tanevsky.

Mungkin Si Pendesain sudah lihat karapan sapi ya...?
Kita sebagai Bangsa Indonesia harus bangga apalagi masyarakat Pulau Madura, semoga dengan ini kebudayaan Pulau Madura khususnya Karapan Sapi bisa mendunia gara-gara desain mobil dari Lamborghini ini.
Diberdayakan oleh Blogger.